Latihan Membuat Cernak
Alhamdulillah rumah belajar literasi IP Jogja mengadakan challenge membuat cerita pendek anak. Kesempatan yang baik untuk melatih skill menulisku. Akhirnya jadilah satu cernak pendek berjudul 'Kail Pancing Kaila'. Saya pun membawakan cernak saya dan teman-teman kepada anak-anak. Alhamdulillah anak-anak sangat menikmati. Beginilah ceritanya...
*Kail Pancing Kaila*
"Kaila pergi dulu ya buu..Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikum salam. Hati-hati nak...," jawab Ibunya sambil menggeleng-gelengkan kepala, melihat putri bungsunya itu punya kegemaran memancing ikan.
Kaila memang senang memancing. Apalagi kalau yang mengajak mancing adalah Kakek Danu, pasti dia akan ikut dengan semangat. Kakek Danu sering mengajaknya memancing di bekas kolam ikan di pinggir sawah. Kolam itu sudah lama tidak dilepasi ikan.Namun sayangnya akhir-akhir ini Kakek Danu sedang sibuk menanan Jagung di ladang.
Kali ini dia mencoba memancing ikan bersama teman, Boni di sebuah empang tak jauh dari rumahnya.
"Coba...kalau di sini. Kamu bisa dapat tidak," kata Boni, seorang temannya dengan nada mengejek.
"Coba saja,"jawab Kaila seolah menerima tantangan tersebut.
Mereka berdua akhirnya memasang umpan di kail masing-masing dan mulai memancing. Setelah beberapa saat, pancing Boni bergerak-gerak pertanda ada ikan yang telah menyantap umpannya.
"Yuhuy...aku dapat," kata Boni dengan bangganya.
"Wah..alhamdulillah ya..," Kaila menampakkan bahwa ia ikut senang atas pencapaian temannya tapi sekaligus was-was umpannya belum satu pun disambar ikan.
************
Satu detik..dua detik..hingga tak terasa sudah setengah jam Kaila menunggu. Rasa malu pada Boni kian dekat menghantuinya.
"Mana ..Kaila. Kok umpan pancingmu belum disambar-sambar?" Boni kembali bertanya sambil tersenyum.
"Sebentar lagi pasti disambar," Kaila berusaha menguatkan hatinya.
"Sudah ah..aku mau pulang. Aku sudah dapat 4 nih," kata Boni.
"Tunggu...sebentar lagi aku pasti dapat," Kaila mecoba mayakinkan Boni.
"Daaah...aku lapar. Mau pulang. Kamu kalau mau tunggu sampai tahun depan juga boleh. Ha...ha...ha..." Boni akhirnya pergi meninggalkan Kaila sendirian.
Kaila kesal. "Kail pancing...kenapa tidak dapat2 ikan siih...aku kecewa padamu...aku kesal."
Kata Kaila sambil membanting kail pancingnya di tanggul pinggir sungai. Karena masih ada umpan dan air begitu deras, akhirnya kail tersebut terbawa arus.
" Oh...tidak. Ya Allah...bagaimana ini...hu..hu...," kaila mencoba mengejar. Namun ternyata larinya masih kalah cepat dengan derasnya arus air...
*********
" Tolong.. tolong..," Kaila berteriak minta tolong.
Tak jauh dari situ Paman Udin yang sedang berjalan di tanggul dekat sawah segera berlari menuju Kaila.
"Ada apa Kaila?"tanya Paman Udin.
" Kail Pancingku hanyut, Paman..itu," kata Kaila sambil berkaca-kaca.
" Baiklah..tunggu dulu. Akan aku ambilkan," paman Udin menenangkan Kaila.
Paman Udin segera berlari mengejar kail Pancing Kaila dan alhamdulillah masih sempat terkejar.
" Ini Kaila, lain kali hati- hati,ya.." pesan Paman Udin.
" Terimakasih, Paman. Lain kali Kaila akan lebih hati- hati," kaila bersyukur kail pancingnya masih dapat kembali ke tangannya.
" Baiklah...maafkan aku kail pancing. Kaila menyesal tadi telah membantingmu. Ayo kita mulai lagi perburuan ikan kita..," Kaila menyesal telah membanting kail pancingnya.
Kali ini Kaila berusaha lebih bersabar dan berpikir dengan tenang. Dua menit kemudian akhirnya seekor ikan besar memakan umpannya...dan ..
" Alhamdulillah...dapat ikan besar," seekor ikan nila besar terlihat menggelepar .
"Alhamdulillah...meskipun hanya dapat satu aku tetap bersyukur. Sekarang..pulang dulu ah..sudah waktunya sholat dzuhur," Kaila lalu pulang menuju rumahnya. Ikan tersebut lalu dimasak oleh ibu Kaila dan cukup untuk lauk bersama- sama.
*Akhirnya...berkat kesabaran, Kaila mendapatkan hasil yang baik dari Tuhan.*
*Tamat*
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
Tidak ada komentar:
Posting Komentar