Asyiknya Hujan-Hujanan
Bulan ini sudah memasuki musim
penghujan. Hujan merupakan rahmat Allah yang tak terkira. Hujan menyebabkan
tumbuhan kembali tumbuh segar dan menyuplai air yang dibutuhkan makhluk hidup
di muka bumi ini.
Termasuk anak-anak paling seneng
hujan-hujanan. Sore ini juga terjadi hal yang demikian. Ceritanya, sambil
duduk-duduk di teras depan rumah, kami memandangi hujan yang turun dan lumayan
deras itu. Si Adek merengek-rengek minta diperbolehkan main hujan-hujanan. Si kakak
yang lagi kurang enak badan nampaknya tidak begitu antusias mendukung adiknya.
“ Ma..ma.. boleh ya..” rengek si
Adek.
Akhirnya aku ijinkan dia
hujan-hujanan. Setelah agak lama, aku mulai cemas. Takut dia tidak menyadari
bahwa dirinya sudah kedinginan dan saatnya meneduh karena keasyikan main
air.Nah ini nih saatnya melakukan komprod dengan si Adek.
“Adik Novan sayang, apakah adik sudah
merasa dingin? Sayang, kalau kamu meneruskan main air, kamu bisa kedinginan dan
sakit. Besok tidak bisa main air lagi. Tapi kalau kamu meneduh sekarang, nanti
tubuhmu bisa kembali hangat dan besok-besok lagi masih bisa hujan-hujanan
seperti sekarang.” Kataku sambil mendekati adik yang tengah asyik.
Tidak langsung sih, tapi sejenak
kemudian si Adek minta tolong disiapin baju karena pakaiannya basah. Yess,
berhasil. Salah satu cara berkomunikasi dengan anak adalah dengan mengganti
perintah dengan pilihan. Bisa saja saya berkata, ”Dek. Meneduh sekarang. Nanti
sakit.” Namun kata- kata tersebut bukanlah cara komunikasi yang produktif
dengan anak. Akhirnya saya memakai pilihan agar si Adek bisa menimbang-nimbang
dan memikirkan segala konsekwensi yang akan diterimanya atas setiap keputusan
yang dia ambil.
# Hari 4
# Tantangan
10 hari
# Kelas
Bunsay IIP
mandi hujan itu emang nikmat kook, hehehe
BalasHapus