Bola Tenis Kena Netbook
by Lukluk Kh
Siang hari, sepulang sekolah, Kak Sakata dan Adik Novan langsung melakukan aktivitas seperti biasa,
ganti baju, sholat, diteruskan dengan makan bersama.
Setelah rutinitas tersebut selesai, muncullah inisiatif Adik
Novan untuk bermain lempar tangkap bola tenis. Namun hal tersebut dilakukan di
dalam rumah. Novan yang saat itu ingin menunjukkan ke saya, yang sedang berada
di dalam kamar bahwa dia bisa menangkap bola tenis tersebut dengan satu tangan
saja.
“ Mama, mama. Lihat Ma. Novan bisa tangkap bola dengan satu
tangan saja.” Kata Novan dengan penuh semangat.
Saat itu saya
menanggapinya sembari melipat baju yang telah kering setelah siang ini panas.
“ Oh, iya. Bagus, Nak. Kamu bisa nangkap bola dengan cepat”.
Jawab saya sambil lalu.
Dia masih tangkap-lempar bola di dalam kamar dan tiba-tiba,
prok. Aha... bola tenis kena netbook.
“No...” tidak jadi kuteruskan kata-kataku yang semula ingin
marah tersebut. Ingat. Gunakan suara perut saat melakukan komunikasi produktif
dengan anak.
“ Adik Novan, lain kali main bolanya di luar kamar, ya, “ kataku
dengan pelan sembari menahan emosi.
“ Eh..Novan minta maaf ya, Ma. Novan tidak sengaja mengenai
netbook mama.” Katanya dengan pelan dan tulus.
Aku yang mendengarnya tidak jadi emosi. Mungkin akan lain
halnya kalau aku tadi meneruskan emosiku
dan memarahi Novan atas kecerobohan tersebut. Novan tentu tidak akan dengan
tulus meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Bisa jadi dia malah marah dan
menangis.
Akhirnya muncullah ayahnya anak-anak yang mengajak mereka bermain lempar tangkap bola di depan rumah. Terimakasih ayah :)
# Hari 3
# Tantangan
10 hari
# Kelas
Bunsay IIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar