Jumat, 06 Juli 2018

Mengenalkan Infak dan Sedekah



Part 4: Mengenalkan Infak dan Sedekah



Pada hari ini, target utama saya adalah menngenalkan anak-anak mengenai infak dan sedekah. Sepulang dari berjualan di pasar, saya kemudian menghitung uang hasil jualan pagi ini. Tak banyak, tapi Alhamdulillah cukup dan semoga berkah.Sengaja saya keraskan suara saya saat memplot-plotkan uang tadi.
“Kemarin, beli gula Rp 33.000,00, yang ini untuk beli kedelai, karet dan plastiknya ini. Nah, ini uang untuk infaknya yang ini untuk ditabung,”lalu kuambil selembar uang untuk kumasukkan ke dalam stoples yang memang digunakan untuk menyimpan uang infak keluargaku setelah mendapatkan rizki.
“Ma, kenapa kita harus infak to Mak?” Tanya adik.
“Karena dalam setisp rizki yang Allah berikan itu ada haknya orang lain di dalamnya Dek. Untuk membersihkannya, kita harus menyisihkan infaq.”
“Lalu, apa bedanya dengan sedekah?”tanyanya lagi.
“ Besaran infaq itu telah ditentukan dan wajib ditunaikan segitu..namun untuk sedekah besarannya seikhlas kita. Oh..ya, sedekah itu besok akan menjadi tabungan kita di akhirat lho…Ketika kita mati nanti kita tidak akan membawa apa-apa, maka yang akan jadi harta kita nanti di akhirat ya harta yang telah kita sedekahkan itu,” jawabku,” Oh,ya…adik kemarin dapat rejeki bukan? Sudah diinfaqi?”
Kemudian bersama-sama kami menghitung berapa besaran infaq yang harus adek keluarkan dari rizki yang Allah berikan sehabis lebaran lalu melalui sanak saudara kami..ya..uang pesangon.

#Tantangan10Hari
#Level8
#KuliahBunSayIIP
#RejekiItuPastiKemuliaanYangDicari
#CerdasFinansial




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Passion Project

 My Passion Project Tinggal di kota Hexagon berarti siap menerima tantangan karena warganya produktif, kreatif dan solutif. Salah satu tanta...