Kamis, 22 Maret 2018

cernak realis

                             Mainan Baru Ivan

   Mata Ivan berbinar ketika mendapat hadiah sebuah mobil remot kontrol dari tante Shinta yang baru saja pulang dari Jakarta. 
"Ivan, rawat baik-baik ya mobil mainannya. Ini hadiah karena kamu sudah ranking 1," kata tante Shinta .
"Terimakasih te, "jawab Ivan sambil lekas membuka bungkus mobil mainan tersebut.
Ivan sangat menikmati mainannya itu. Sayangnya, ia jadi lupa waktu. Berkali-kali mama mengingatkannya.
"Ivan... sudah sholat belum?"
"Iya,Ma. Sebentar lagi."
      Akhir-akhir ini Ivan jadi sering berkata 'Sebentar lagi'.Entah itu untuk sholat, untuk belajar maupun untuk membantu ibu. Di Sekolah Pak Guru mengumumkan bahwa lusa Ujian Akhir Semester sudah tiba. Murid-murid sangat giat belajar di rumah. Bagaimana dengan Ivan?
"Ah..nanti malam saja aku belajarnya. Sekarang waktunya bermain. Lagipula matematika itu keciil. Semester lalu saja aku dapat 90," kata Ivan kepada Sasa, salah satu temannya yang mengajaknya belajar kelompok di taman desa.Seharian Ivan masih bermain dengan mobil-mobilannya. Hingga akhirnya malam hari pun tiba. 
"Ivaan..ayo lekas belajar. Seharian tadi kamu belum buka buku kan?" tanya Mama.
"Oke Mom." Jawab Ivan sambil masuk ke dalam kamar untuk mengambil bukunya.
        Saat dia mulai membaca buku, tiba-tiba...pttt. Gelap Gulita. Aliran listrik padam. Papa mencoba mencari tahu apa yang terjadi. Ternyata ada pohon yang tumbang dan menimpa kabel gardu induk.
Terpaksa Ivan belajar dengan penerangan lilin. Akibatnya, keesokan harinya di sekolah.
"Ivan, mengapa matamu sembab?"tanya pak Guru.
"Mata Saya capek Pak. Tadi malam belajar di cahaya yang remang-remang karena listrik padam."
"Mengapa tidak belajar sejak siang hari?"
Ivan hanya bisa tersenyum kecut.
      Hasil ulangan langsung dicocokkan setelah siswa selesai mengerjakan. Alangkah terkejutnya saat Ivan mengetahui bahwa dia hanya mndapatkan 60 untuk Matematika yang dia anggap mudah.
     Ivan sedih dan menyesal. Mengapa dia tadi menunda - nunda untuk belajar gara-gara main mobil2an. Hari berikutnya, Ivan tidak menunda-nunda pekerjaan lagi. Dia juga sholat tepat waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Passion Project

 My Passion Project Tinggal di kota Hexagon berarti siap menerima tantangan karena warganya produktif, kreatif dan solutif. Salah satu tanta...