Resume Kulwhap Menulis Cernak Realis
Narasumber:Annisa Ratu Aqilah
Senin,12 Maret 2018
1⃣Tanya - nurul
🙋♀
Bertanya.
1. Jadi pdf ini bisa kita gunakan sebagai pedoman nulis buku anak?
2. Kalau misal menggunakan tokoh wortel kobis tp jalan ceritanya sosial dia masuk dimana mb? Realisme, realisme binatang.
Jawaban
Terimakasih Mbak Nurul sudah bertanya
1. Hehe. InsyaAllah bisa. Dua halaman terakhir saya berikan salah satu teknik penyusunan sebuah buku anaknya, mbak. Semoga bisa membantu. ☺ Nanti jika ada kesempatan bisa dijabarkan lagi poin per poinnya.
2. Asal kobis dan wortelnya tidak dipersonafikasi ya mbak. Jadi semisal ada anak bernama Nanda yang tidak suka makan kobis dan wortel, lalu dia mimpi kobis dan wortelnya bisa bicara itu sudah masuk ke kategori dongeng ya mbak. ☺
Kalau mau seperti realis binatang, bisa semisal Nanda tidak suka kobis dan wortel. Temannya Tina suka. Tina anaknya sehat dan jago olahraga. Tina cerita karna dia suka makan sayuran termasuk Kobis dan wortel karna kobis dan wortel kata mama banyak vitamin dan bergizi, akhirnya Nanda jadi suka kobis dan wortel. Itu sederhananya, Mbak Nurul pasti bisa membuat ide yg lebih kreatif lagi 😉
Maaf, Mbak. Maksudnya cerita sosial itu bagaimana, mbak?
2⃣ 🙋♀tanya-hani
Cerita binatang2 dlm al quran itu termasuk kategori realis kah mbak?
Jawaban
Terimakasih Mbak Hani untuk pertanyaannya, ☺
Tergantung, Mbak.
Tergantung dari cara kita menceritakan.
Jika ceritanya ada personifikasi binatang, percakapan antar binatang, itu masuknya fabel.
Cerita binatang al Quran menjadi cerita realis jika sudut pandang yang kita pakai adalah sudut pandang sebagai manusia, terkhusus di sini sudut pandang anak-anak.
Contoh seperti cerita gorilla sakit perut (nanti terlampir)
Atau semisal tugas dongeng kemarin ada yang bercerita tentang ikan, bisa kita jadikan cerita realis semisal Tina pergi rekreasi ke sea world dan melihat ikan unik, ternyata itu ikan langka. Dsb
Ini untuk pertanyaan Mbak Zakiyah dkk tentang contohnya. Ini contoh sederhana sekali
GORILLA SAKIT PERUT
Ide : ada hewan tetangga sakit karena makan sampah (peristiwa unik)
Narasi : Lala anak penyayang binatang. Suatu hari, dia pergi ke kebun binatang dengan ibunya. Banyak sekali binatang unik di sana. Salah satu binatang sakit, gorilla, karena lingkungan/ kandang gorilla kotor.
Konflik :
Gorilla sakit karena makan dan minum dari lingkungan yang kotor. Lingkungan kotor karena bangak manusia yang membuang sampah sembarangan dan tidak menjaga lingkungan.
Solusi : Tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga keberisihan lingkungan
Pola :
Pengamatan sekitar—ada masalah—mencari sumber masalah—mencari solusi (pola cerita mengajak anak berpikir sejak awal)
4⃣ 🙋🏻♀putri_iipjogja
1. Apakah cerita anak realis ini bisa juga dibuat dari cerita gabungan antara dongeng dan info ensiklopedi?
2. Contoh penyajian cerita anak realis seperti apa ya?
Jawaban
Terimakasih Mbak Putri untuk pertanyaannya ☺
1. Untuk ensiklopedia bisa. Jadi nanti bisa masuk ke kategori realisme binatang. Namun, untuk dongeng tidak bisa. Dongeng sudah masuk ke kategori genre fiksi fantasi
2. Seperti contoh ya mbak ☺ tapi itu contoh paling sederhana dan Mbak Putri pasti bisa membuat cerita realis yang lebih unik dan kreatif lagi 😉
5⃣ 🙋♀ tanya-lukluk
Apa yang dimaksud dengan gaya penulisan pada saat membuat cerita anak?
Jawaban
Terimakasih Mbak Lukluk atas pertanyaannya ☺
Maksud dari gaya penulisan naskah adalah penggunaan bahasa dan penyampaian cerita.
Semisal ditentukan penulisan dengan Bahasa Indonesia dan menggunakan penyampaian seperti bahasa sehari-hari yang tidak terlalu formal.
Karena dalam sebuah buku cernak ada beberapa hal yang perlu disamakan, (tema, nilai) maka bahasa yang dipakai sebaiknya sama agar ketika anak membacanya atau saat pencerita mendongeng, memudahkan dalam penyampaian maksud cerita
6⃣ Dan 7⃣
🙋 Tanya_Maftuha
Mbak Ara, minta tolong dikasih contoh membuat alur yang tidak umum itu seperti apa?
🙋♀tanya- anis
seperti apa contoh SOLUSI yg lebih kreatif, bukan solusi dg pola umum?
Jawaban
Terimakasih Mbak Anis dan Mbak Maftuh ntuk pertanyaannya.
Solusi termasuk bagian dari alur. Alur yang baik adalah *alur yang hanya diketahui oleh Penulisnya*.
Kita serinh membaca cerita dengan awalan *Pada zaman dahulu kala, suatu hari, alkisah...*
Dan kita serinh pula membaca akhir penutup cerita dengan kalimat *akhirnya mereka semua bahagia selamanya*
Klise
Cobalah membuat alur menarik dengan pembuka dan penutup yang lain.
Bisa dengan
1. Masuk langsung ke konflik sejak awal cerita
2. Gunakan kalimat pembuka yang kreatif. Bisa berupa percakapan langsung, ungkapan unik, suara aneh, dsb
3. Ending tak harus selalu bahagia. Pada Gorilla Sakit Perut, cerita meninggalkan pertanyaan 'Gorillanya sembuh?' dan Lala digambarkan dalam kondisi yang masih bersedih. Cernak tak harus berakhir dengan semua gembira, tapi dengan kisah sedih sekalipun, asal penyampaiannya baik dan sesuai, maka nilai/moral yang ingin disampaikan tetap dapat tersampaikan dengan baik.
Solusi lain yang bisa diambil seperti contoh di cerita Uko Gendut. Mengikuti pola sbb :
Masalah–mencari solusi sendiri—kurang benar—diluruskan—masalah selesai
Pada cernak Uko Gendut, fokus bukan pada tokoh antagonis, tapi lebih ke protagonis.
Mayoritas cernak menghadirkan adanya tokoh jahat yang selalu kalah dengan tokoh baik, atau perbuatan jahat akan mendapat balasan.
Itu value yang sebagian besar ditanamkan pada sebuah cernak, sedangkan cernak realis yang memang mengambil ide/ gagasan dari kehidupan real tidak 'seindah' cerita.
Maka dengan menghadirkan alur baru, solusi baru, anak-anak sedari awal dibekali bahwa 'hidup itu tidak selalu se- _happy ending_ cerita, orang jahat tak selalu langsung mendapatkan balasan, jadi jangan menunggu, tapi ayo kita yang memulai mengubahnya.
Tanya-Lukluk
Mbak @ARA Mungkin ada trik tertentu agar rasa malas menulis itu hilang ?
Jawab:
Motivasi maksudnya?
Motivasinya ada di samping kita loh mbak.
*anak-anak*
Sekarang banyak cernak bertebaran. Seperti data IKAPI, buku anak-anak adalah buku paling laris, tapi pertanyaannya?
*sudah baikkah cerita anak yang kita berikan pada anak-anak kita?*
Tanya:- Putri
Cerita anak yang baik yang seperti apa mba? Adakah hal dominan dalam menulis cerita anak?
Jawab:
Cerita anak sekarang lebih berfokus ke _how to teach_ padahal seharusnya _how to move_.
Aspek pertama cernak sebagai sastra adalah menghibur.
Sekarang cerita lebih dominan untuk memberikan pesan moral, jadi terkadang kaku, klise, bisa ditebak.
Padahal, dengan alur yang menghibur, sastra dapat menggerakan pemahaman anak tak sekedar mengerti baik dan buruk, tapi juga menghayati, meneladani, dan mempraktikkan.
Tanya-Hani
Wah makasih mb @ARA jadi makin paham. Intinya ceritanya hrs real ya mbak. Nah tantangan ini bikin cerita real yg menarik. Kalo buku helo balita itu berarti cerita anak realis ya?
Jawab:
Tidak harus real, bahkan cernak realis pun bisa ditambahkam hal-hal imajinatif, tapi imajinatif yang tidak menabrak realita.
Seperti harapan? Cita-cita? Sesuatu yang diharapkan terjadi di dunia nyata dan jika terjadi seperti apa. Itu masih imaji, fiksi, rapi bisa ditambahkan ke cernak realis
*Penulis yang baik adalah Penulis yang membaca*
Jadi selain menukis, oerkaya wawasan sastra kita dengan bacaan.
Lalu, bedah cerita tersebut.
Semisal ada cernak bagus. Silakan dibedah. Sebenarnya yang membuat menarik itu apanya? Alurnya??
Idenya??
Dari sana kita bisa dapat ide agar cernak kita bisa lebih kreatif.
Iya. ☺
Dalam dunia sastra ada ilmu kritik sastra, salah satu tujuannya adalah membedah sebuah karya sastra untuk memahami lebih dalam sastra tersebut dari sudut pandang lain.
Mengapa menulis ada tekniknya?
Mengaoa ada genre?
Mengapa ada unsur instrinsik dan ekstrinsik tulisan?
Salah satunya ya itu, untuk memperkaya ilmu sastra dan menulis sastra.
Jadi bisa dimulai dengan fokuskan pada satu genre tulisan, kuasai, maka bisa dipastikan tulisan kita akan lebih berbobot
Tanya-Zakiyah
Contoh penulis cernak di Indonesia yang tulisannya bagus siapa mbak ara?
Jawab:
Kalau sastra anak lama yang saya pernah baca dan bedah milik Pak Djoko Lelono dan Murti Bunanta.
Untuk Murti Bunanta ini saya oernah ikut pelatihan mendongengnya juga.
Kalau yang sastra anak modern sekarang buanyaaakkk mbak 😃
Well, saking banyak dan gampangnya nulis anak, semua orang bisa menerbitkan tulisan anak sekarang, jadinya kalau Penulis sastra anak modern saat ini saya nggak tau siapa yang paling bagus. 😅
Tanya-Esaputri
Mbak ara..ciri cernak yg bisa how to move itu yg Seperti apa ya?
Jawab:
Cerita yang setelah dibacakan, memiliki dampak berkelanjutan.
Biasanya di akhir cerita, kita tanya begini?
*"Apa yang bisa kita ambil pelajaran dari cerita ini?"*
Lalu anak-anak akan bilang, kita harus jujur, baik hati suka menolong, dan semua contoh sikap baik lainnya.
Nah, kalau cerita yang menggerakkan/ to move, anak-anak tidak hanya menangkap aspek kognitif/nilainya, tapi bisa melanjutkan ke afektif dan tindakan kritis.
Inilah yang saya katakan bahwa tidak semua cernak harus happy ending, sad ending juga bisa dibuat berkesan dan menyenangkan. Apalagi cernak realis.
Anak-anak tak selamanya hiduo dalam imaji, tapi mereka juga akan menghadapi dunia nyata yang bisa saja jauh dari cerita happy ending yang dibacakan sebelum tidur.
Dengan catatan, perhatikan cerita yang kita sampaikn dengan kondisi psikologi dan psikis anak.
Salah satu buku yang baik itu seperti tv, ada petunjuk untuk usia. Jadi cocokkan jenis cerita yang akan kita sampaikan atau tulis dengan sasaran tulisan/ cerita kita.
Ini pernah sy nemu cernak, tokohnya kelinci dan sapi. Kelinci lincah, tanggungjawab thdp tugas, dia menyelesaikan tugas dg baik.
Nah kelinci yg sukses ini tadi tidak diletakkan di akhir cerita.
Di ending ceritanya justru si sapi yg gagal, krn menunda tugasnya mengantar telur buaya, sehingga dia digigit buaya. Sapi yg gagal ini tadi diletakkan di akhir cerita.
Sad ending seperti apa?
Sad ending bisa saja seperti cernak umumnya, semisal tokoh jahat akhirnya jera/ dihukum.
Sad ending juga bisa seperti ini..
Semisal Ani pengen beli mainan baru karna temannya juga punya mainan baru, ani berusaha mendaoat mainadengan menjadi anak baik, rajin dsb,
Kita anggapnya kalau berbuat baik, bisa mendaoatkan keinginan, lalu kita twist alur dan plotnya jadi sad ending..
Ani tidak dapat mainan baru karena..
Uangnya untuk berobat atau membantu temannya.
Ani sedih.. ya, tapi gembira.
Catatan pentingnya, cernak harus memiliki ending yang selesai.
Bisa sad ending atau happy ending, tapi jangan cliffhanger atau menggantung karena logika dsn nalar anak kadang blm sampai ke sana.
Tanya-Lipi
Mba hobi nulisnya mulai kpn, kok tulisannya bisa keren gitu?
Jawab:
Lupa mbak, tapi kalau ndak salah ingat sejak SD.
Waktu belum bisa membaca, saya sering didongengkan cerita sama ibuk. Hampir setiap hari,
Lalu saya bisa membaca, saya baca semua buku, tapi waktu itu saya suka bacaan sastra puisi dsb, waktu itu TK, jadi pas TK saya lebih condong ke puisi dan deklamasi.
Sejak SD dan bisa nulis, saya suka merangkum. Baca buku lalu bikin rangkuman pake pensil warna warni.
Kenapa saya suka nulis?
Saya melihat tulisan bapak buagus biangett tegak bersambung, terus saya contoh.. Eh.. Ketagihan. 😅
Jadi saya mulai dari nulis puisi, nulis rangkuman, baru nulis yang lainnya.
Inti dari semua itu adalah.. Peran bapak dan ibuk saya buesar sekali terkail kegemaran saya nulis ini.
Hmmm.. TK? 😅 Saya kenal sastra peetama kali lewat puisi bikinan ibuk Yang dijadikan lagi sama beliau. Njug saya nangis sampai sekarang kalau denger lagu itu 😂😌
Sedih mbak puisinya.. 😌
Saya tulis lirikmya
🎼Ketika mimpiku berakhir
Hatiku merasa sedih
Terjaga aku dari tidurku
Menetes air mataku
Teringat pada wajah mama
Yang penuh kasih sayang
Sayang kini mama tlah tiada
Tinggalkan berjuta kenangan
Oh Tuhan dengarkan doaku
Trimalah mama di sisiMu
Berikan tempat yang terbaik
Untuk mamaku...Tuhan🎼
Waktu itu saya ingat bener gara-gara mama (saya manggilnya mama sebenarnya) 🤭 cerita tentang ibuk yang sayang sekali dengan anaknya, tapi ibuk tiri, sedangkan anaknya itu benci sekali dengan ibuk tirinya, sampai suatu malam dia melihat ibu tirinya solat tahajud dan mendoaknnya.. Eh lah, ternyata ibuknya sakit dan meninggal.
Closing statement:
Saya menyuplik dari Penulis Idola saya, Pak Fauzil Adhim
*"Sesungguhnya setiap lembaran buku dapat mendatangkan dosa yang tak putus-putus, dapat pula menjadi ladang amal shalih yang mengalirkan pahala tak habis-habis.Maka, menuliskan karya dan menerbitkan buku bukanlah sekedar persoalan telah tercukupinya naskah. Ada yang perlu diperiksa agar setiap tulisan tidak menjadi sebab munculnya fitnah"*