Bertanam Empon-Empon di Belakang
Rumah
Saat itu, saya barusan beberes bumbu-bumbu dapur.
Membersihkan, menyortir dan akhirnya yang sudah tidak layak pakai saya buang.
Ada beberapa empon-empon yang mulai mengeluarkan tunas.Jadi kepikiran untuk
menanamnya di kebun belakang.
Acara tanam menanam itu pun saya jadikan projek dengan
anak-anak. Agak terburu juga sih, bisa dibilang projek dadakan.Bapaknya belum bisa
ikut karena belum pulang dari kerja. Sore hari, sepulang ngaji di TPA,
anak-anak saya ajak ke kebun belakang.
“ Mau ngapain Ma?” Tanya kakak.
“Mama punya sesuatu
nih”. Otomatis mereka pun akhirnya penasaran dan mengikuti saya ke halaman
belakang karena penasaran.
“ Ma, ini apa? “ Tanya adik.
“ Sebenarnya ini adalah bumbu dapur atau empon-empon yang bisaa
mama beli dari pasar. Karena tidak habis dan tetap mama simpan, akhirnya jadi
tumbuh tunas. Adik dan Kakak mau membantu Mama menanamnya?” tanyaku pada mereka
berdua.
Akhirnya kami adakan pembagian tugas. Saya mengerok- kerok
tanah agar menjadi gembur, Kakak dan Adik bertugas menanamnya. Sederhana memang
aktivitas kami kali ini. Dari aktivitas ini saya harapkan agar diri saya
sendiri dan anak-anak bisa belajar menghargai sesuatu yang terlihat sepele.
Empon-empon seperti jahe, kunyit dan kencur itu bisa saja kami buang dan besok
tinggal beli lagi di pasar. Toh harganya Cuma seribu sudah dapat banyak. Namun
dengan menanamnya, secara tidak langsung kami telah menabung dan hasil dari
tanaman empon-empon tersebut dapat kami manfaatkan di kemudian hari.
#tantangan _hari_ke 4
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar