Mengunjungi Kebun
Bunga Matahari
Sabtu, 26 Mei 2018
Hari itu seharian aku dan Kak
Sakata ikut bantu-bantu masak di tempat pamanku di Temon untuk acara aqiqah
putranya sekaligus buka bersama di masjid. Sampai akhirnya sore pun tiba. Kami
berpamitan kepada shohibul hajat karena si Bungsu dan ayah berada di rumah dan
harus aku siapkan makanan untuk berbuka. Eh..namun ternyata Allah berkehendak
lain. Bibiku menyuruhku membawa makanan dari sana sehingga aku tak harus susah
payah memasak lagi. Alhamdulillah..
Akhirnya kami memutuskan puolang
lewat jalur selatan. Sebenarnya ditutup sih untuk pembangunan bandara. Namun
motor masih diperbolehkan lewat. Saat sampai di pertigaan jalan menuju pantai
Gelagah, muncul ide dalam benakku. Aku akan mengajak Mas Kata ke Kebun Bunga
Matahari. Tujuannya adalah untuk mengenalkan Mas Kata pada keindahan alam dan
usaha pertanian.
Di sana pemandangannya sangat
indah. Kami sempat mengabadikan momen bersama ini dalam sebuah foto. Kebetulan
saat itu sudah agak sepi dan pemiliknya sedang dating untuk merawat tanaman.
Kami bias menyaksikan bagaimana Bu Petani mengambil benih bunga dari biji yang
sudah kering. Beliau juga mau berbagi ilmu bagaimana menanam bunga matahari
yang benar.
Dalam aktivitas tersebut aku
melihat mas Kata begitu menikmati berada di sana. Dia juga antusias saat
mendengarkan penjelasan dari Ibu Petani tersebut dan mau berusaha praktik
menanam bunga matahari dengan cara membeli bibit yang sudah dijual di sana.
Kecenderungan ini menuju kea rah bakat learner yaitu suka mempelajari hal-hal
baru.
Akhirnya kami membeli 2 buah
bibit bunga matahari yang siap tanam. Alhamdulillah sampai sekarang masih
hidup. Dulu sebenarnya pernah menanam dari joglo tani namun karena belum tahu
ilmunya jadinya tidak terawat.
#SemuaAnakAdalahBintang
#InstitutIbuProfesional
#KelasBundaSayang3
#GameLevel7
#SOGAsquad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar